Apr 27 2021
Jempol
Terimakasih kepada DSSDI UGM yang telah memberikan “Apresiasi Blog 2020” terhadap blog ini… :))
https://dssdi.ugm.ac.id/rilis-berita/apresiasi-blog-ugm-2020.html
Comments Off on Jempol
Apr 27 2021
Terimakasih kepada DSSDI UGM yang telah memberikan “Apresiasi Blog 2020” terhadap blog ini… :))
https://dssdi.ugm.ac.id/rilis-berita/apresiasi-blog-ugm-2020.html
Comments Off on Jempol
Nov 23 2020
[Pasca ISD 08]
Bayi lahir lalu hidup. Untuk hidup dia harus makan, berbaju dan berumah. Pangan, sandang, papan. Setelah besar dia butuh teman bermain, lingkungan sosial. Lalu berkreasi, bekerja.
Semuanya harus yg cukup, nyaman, membahagiakan. Syukur2 melimpah, agar lebih berbahagia lagi, bisa menabung untuk kebutuhan esok hari. Berkembang-biak.
Continue Reading »Comments Off on Ekonomi
Nov 09 2020
[Pasca ISD, pert. 06]
Masyarakat itu, seperti makhluk hidup, tumbuh dan berkembang, juga surut dan mati. Berkembang karena perubahan lingkungan, kepentingan, nilai, teknologi dll. Dan setiap warga maupun kelompok berkembang dengan derajat/tingkat/kecepatan yg berbeda-beda –tergantung kompetensi, sosialisasi dsb. Maka jadilah individu, kelompok dan masyarakat yg satu dengan yg lain itu berbeda-beda, beraneka-ragam, bhinneka.
Continue Reading »Comments Off on Kesenjangan dan pertentangan
Oct 07 2020
[Untuk ISD, pert. 04.]
Tidak ada dua hal yg sama di dunia ini. Semua unik. Mirip banyak, sama persis tidak ada.
Maka demikianlah di dalam masyarakat orang itu tidak sama. Ada yg kaya, ada yg miskin. Pinter-bodoh, desa-kota, tinggi-rendah, merah-biru-kuning-jingga dst.
Berbeda itu indah. Meski hamparan padi di sawah juga sedap dipandang mata, tapi tidak ada taman yg berisi sebuah tumbuhan. Pasti beraneka-ragam, plural.
Continue Reading »Comments Off on Perbedaan dan keadilan
Aug 09 2020
Untuk: Cornelis Lay, teman seperjalanan di Konggres AIPI di Kupang dan Manado awal 1990an.
Konteks: Hagia Sophia 2020, Turki Ottoman 1470an, Ibnu Khaldun (Tunisia-Andalusia 1350an), desentralisasi dan pandemi 2020, dan “hari kiamat” Black Brothers 1970an.
*
Sudah kubilang, bahwa negara adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari: sekumpulan manusia (ribuan, puluhan, ratusan ribu, beberapa juta dan kemudian beberapa puluh dan ratusan juta), dipimpin (diurus, diperintah, dikelola) oleh seseorang di atas suatu wilayah, dan –tentu saja– diakui sebagai negara oleh manusia dan terutama pengurus dari negara lain. Manusia/penduduk/warganya bisa bertambah dan berkurang, keluar-masuk silih berganti. Pemimpin/pengurus/pemerintahnya bisa diwariskan, dipergulirkan, diperebutkan oleh intern keluarga dan nepot si pemimpin itu maupun di antara seluruh penduduk mapun dengan orang asing.
Continue Reading »Comments Off on Federal (atau: Referendum)
Jul 10 2020
[In response to https://www.facebook.com/hanif.nurcholis2/posts/3276305015818866, 7 Juli 2020.]
Desa ditulis sebagai buku top oleh sejarawan/antropolog Koentjaraningrat dan Sartono Kartodirdjo. Sepertinya juga oleh sosiolog Sajogjo dan –dengan perspektif ekonomi– antropolog Masri Singarimbun. Tahun 1980an saya pernah melihat dan memegang buku-buku mereka –lupa, sudah membaca atau belum… ?
Sebagai sarjana administrasi negara, ingin sekali sy menjadi lurah atau camat atau bupati ca. 1-2 tahun saja, lalu menulis buku rinci detil seperti buku-buku tadi. Tebal 1000-2000 halaman seperti buku Max Weber. Yg eksploratif imajinatif inspiratif tentang pengurusan/pengelolaan/penataan (ya itulah administrasi) sistem desa, kecamatan atau kabupaten itu. (Sekiranya Mendagri memberikan kesempatan kepada saya untuk duduk sebagai pejabat seperti ini… sungguh akan sangat luar biasa… di sudut hutan belantara Sumatera atau Kalimantan juga oke… ?)
Continue Reading »Comments Off on Desa
Jul 06 2020
[In response to https://www.facebook.com/hanif.nurcholis2/posts/3262609903855044.]
Saya belum tahu bagaimana di negara lain, tapi di Indonesia (dhi. di sekitar Klaten dan Sleman) yg saya pahami “daerah” bisa berarti macam-macam: provinsi, kabupaten maupun kota, kecamatan, desa maupun kelurahan, dusun, RW dan RT. Jadi mendengar orang berkata “pemerintah daerah”, saya jadi senewen dan uring-uringan: daerah yg mana…? Provinsi atau kabupaten atau apa/mana…?
Banyak daerah di Indonesia sekakrang ini sebenarnya dahulu adalah negara[1]: Jogja, Solo, Cirebon, Banten, Minang, Riau, Deli, Kutai, Bulungan, Makassar, Gowa, Ternate, Tidore. Gianyar, Buleleng dll. Konon semuanya berjumlah 299an buah! Semuanya berbentuk monarkhie (kerajaan atau kesultanan) –sistem pemerintahan/politik/administrasi/negara yang “kepala negara”nya turun-temurun. Selain/karena turun-temurun, beberapa “kepala negara” tersebut tidak sedikit yang berhubungan-keluarga: anak-bapak, saudara kanduang, keponakan, menantu-mertua, besan.
Continue Reading »Comments Off on What is the meaning of “daerah”?
Jul 05 2020
Pemerintah, pemerintahan, daerah, negara, konstitusi, masa lalu, masa depan…..?
Berikut ini komentar saya terhadap posting Prof. Hanif Nurcholis di facebooknya, bahwa “pemerintahan daerah bukan milik rakyat”: file word 4 halaman.
Comments Off on Pemerintah daerah
May 05 2020
5.5.2020
Kalau anda menjadi pengelola “negara” –ya itulah masyarakat/publik, dari RT hingga negara sampai dunia; apa yg pertama kali anda kerjakan?
Keputusan (decision), sudah barangtentu.
Continue Reading »Comments Off on Kebijakan publik
Apr 17 2020
1. Meneliti itu mencari tahu ttg sesuatu (dan keterkaitannya dengan sesuatu yg lain) secara sungguh-sungguh, serius, obyektif. Aneka cara dilakukan: wawancara (tatap-muka, tertulis, online), pengamatan, telusur dokumen (offline dan online) secara formal (terus-terang) maupun in-/nonformal (tidak terus-terang, sembunyi2, incognito, tapi tidak menipu/mencuri, tidak melanggar aturan/norma).
2. Sesuatu tentang/dalam administrasi negara itu ya segala apa yg dikerjakan oleh pemerintah: pengurus negara/publik/masyarakat, dari level RT hingga PBB. Baik yg dikerjakan terhadap/dalam dirinya maupun terhadap masyarakat. Dan sesuatu itu bisa apa saja…
Continue Reading »Comments Off on M P S