Jan
30
2025
samodra
Note: Ditulis untuk webinar ANN nanti malam… dari AI, diedit sedikit… Mohon koreksi dari para pemirsa… đ
—
Sistem ekonomi dan keuangan dalam negara Islam didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang mengatur bagaimana sumber daya ekonomi dikelola untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara adil. Berikut adalah beberapa elemen utama dalam sistem ekonomi dan keuangan negara Islam:
1. Prinsip Dasar Ekonomi Islam
- Tauhid: Semua aktivitas ekonomi harus didasarkan pada keimanan kepada Allah.
- Keadilan (al-âAdl): Distribusi kekayaan harus adil, tidak eksploitatif.
- Tidak Riba: Sistem keuangan Islam melarang bunga (riba) dan mendorong sistem bagi hasil (mudharabah, musyarakah).
- Zakat dan Infaq: Mekanisme redistribusi kekayaan melalui zakat, infaq, dan sedekah.
- Kepemilikan: Mengakui kepemilikan individu, negara, dan masyarakat dengan batasan-batasan syariah.
Continue Reading »
Jan
25
2025
samodra
Artikel ini ditulis 6 Des 2024 untuk sebuah buku bunga rampai, dan tak jadi.. đ
1. Pendahuluan
Negara Islam telah lama menjadi subjek diskusi yang menarik dalam konteks politik, sosial, dan agama. Model pemerintahan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam bertujuan untuk menciptakan keadilan sosial, kesejahteraan, keberlanjutan lingkungan dan dan juga stabilitas politik. Contoh ideal dari negara Islam adalah Negara Madinah yang dibangun dan dikepalai pertama kali oleh Nabi Muhammad pada tahun 622, yang sering dianggap sebagai contoh dan panduan untuk mewujudkan sistem pemerintahan berbasis syariat Islam.
Sepeninggal Nabi, Negara Madinah dikepalai oleh Abu Bakar, dilanjutkan oleh Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan kemudian Ali bin Abi Thalib âyang keempatnya dijuluki Khulafaur Rasyidin. Sepeninggal Ali dalam suatu turbulensi politik th 661, kekhalifahan diteruskan/diambil-alih oleh Muawiyah yang beribukota di Damaskus. Khalifah ini mengusahakan agar khalifah selanjutnya adalah anaknya, yang kemudian bertahan sebagai Dinasti Umayyah selama 90 tahun (hingga th 750), lalu menjadi Emirat Cordoba (173 tahun, 756-929 ) dan kemudian Khilafah Cordoba (100 tahun, hingga 1031). Sistem yang semula demokratis-syura berubah menjadi monarkhi, sekalipun tidak absolut tetapi konstitusional berdasarkan syariat Islam. Selanjutnya diganti oleh Dinasti Abbasiyah di Baghdad selama 760 tahun (750-1517), diiringi oleh Dinasti Fatimiyah di Kairo selama 160 tahun (909-1171), dan kemudian Dinasti Utsmaniyah di Turki di Konstantinopel (Istanbul) selama 625 tahun, dari 1299 hingga ambruknya pada 1924.
Continue Reading »
Dec
30
2024
samodra
Pendahuluan
Pemerintahan Islam berlangsung di atas prinsip keadilan, musyawarah, dan kesetaraan dalam pengambilan keputusan. Dalam sejarah awal Islam (tahun 622 â 661), yakni dari Nabi Muhammad hingga Khalifah Ali, prinsip-prinsip ini dituangkan dalam Piagam Madinah. Prinsip-prinsip diterapkan dalam pemilihan Khalifah Abu Bakar hingga Ali melalui proses syura (musyawarah) dan ijmaâ (kesepakatan). Penerapan prinsip-prinsip ini dalam sistem pemerintahan modern, terutama di negara dengan keragaman agama dan budaya seperti Indonesia, menghadapi tantangan yang cukup besar. Artikel ini akan membahas prinsip-prinsip pemerintahan Islam dalam sejarah awal kekhalifahan serta penerapannya dalam konteks politik modern, dengan fokus pada prinsip musyawarah, khilafah, dan tantangan yang dihadapi oleh negara Muslim seperti Indonesia.
1. Piagam Madinah: Konstitusi Pertama dalam Sejarah Manusia
Continue Reading »
Nov
07
2024
samodra
Para âpresidenâ penerus Nabi Muhammad di Negara Madinah ternyata meninggal karena terbunuh. Padalah mereka digelari sebagai Khulafaur Rasyidin âPara Penerus/Pengganti/Wakil Rasulullah yang Benar. Â Mengapa? MENGAPA?
1. Khalifah Abu Bakar
Khalifah pertama, Abu Bakar as-Siddiq, wafat pada tahun 634 M. Beliau meninggal setelah sakit pada umur 63 tahun. Ada yg mengatakan akibat mandi dalam cuaca dingin, namun ada yg mengatakan akibat racun yg beliau minum/makan beberapa bulan sebelumnya! Persis seperti Nabi yg konon juga wafat akibat racun beberapa bulan sebelumnya! Keduanya dilakukan oleh orang Yahudi.
Sebelum meninggal, beliau sempat mengusulkan Umar bin Khattab sebagai penggantinya, memastikan kelanjutan kepemimpinan Negara Madinah. Dalam masa kepemimpinannya yang hanya 2-3 tahun itu, Abu Bakar berhasil menghadapi berbagai tantangan, termasuk memerangi para pembangkang yg enggan membayar zakat, beberapa orang yang mengaku menerima wahyu sebagai nabi baru ataupun beberapa kelompok suku yg sekedar ingin otonom tidak mau tunduk kepada Negara Madinah.
2. Khalifah Umar bin Khattab
Continue Reading »
Tags: ambisi kekuasaan, wafatnya khalifah
Oct
27
2024
samodra
Webinar ANN pada 24 Oktober 2024 membahas konstitusi dan struktur pemerintahan Negara Madinah. Pembicaranya Prof. Fahmi Amhar (BRIN), dan moderatornya Sofyan Hadi, MSi. (UNRI). Berikut ini pemahaman yang bisa saya bangun setelahnya.
Pendahuluan
Pada masa sebelum kedatangan Islam, masyarakat di Jazirah Arab hidup dalam sistem sosial yang tidak memiliki aturan negara yang jelas. Kondisi sosial di Kota Madinahâsaat itu disebut Yathribâterpecah-belah oleh konflik antar-suku. Pertikaian antara suku-suku besar seperti Aus dan Khazraj serta perselisihan dengan komunitas Yahudi menambah ketidakstabilan. Pada 622 M, Nabi Muhammad tiba di Madinah, dan menyusun Piagam Madinah sebagai dasar hukum yang menyatukan kelompok2 yg berbeda tersebut. Hal ini mengubah Madinah menjadi negara yang berdaulat, yg bekerja berdasarkan aturan Allah melalui Nabi Muhammad.
Elemen-elemen konstitusional apa dan struktur pemerintahan seperti apa yang berlaku di negara baru itu, yang diatur oleh Piagam Madinah? Apakah prinsip-prinsip dalam Piagam Madinah masih relevan dan dapat diaplikasikan dalam konteks pemerintahan modern saat ini?
Continue Reading »
Tags: konstitusi, Madinah, Yathrib
Oct
26
2024
samodra
Pada Kamis 17 Okt 2024 malam ANN (https://akadnotonegoro.wordpress.com/) Â menyelenggarakan webinar berjudul âRevolusi Indonesiaâ dengan pembicara Qadaruddin Fajri Adi, STP, MSc. (Pandawa Institute) dan moderator Tryas Munarsyah (Pemuda Peduli Indonesia). Dari webinar ini dapat diperoleh pelajaran/pemahaman, bahwa perlu dilakukan revolusi dalam sistem pemerintahan dan ekonomi Indonesia, karena usaha perbaikan sistem kehidupan negara pasca-1998 ternyata gagal: masih ada korupsi sistemik dan âakibatnya–Â ketimpangan ekonomi. Diusulkan bahwa Indonesia harus beralih dari model ekonomi kompetitif menuju model ekonomi kooperatif – gotong-royong, sesuai dengan ideologi Pancasila, agar tercapai keberlanjutan dan keadilan dalam kehidupan kita.
Continue Reading »
Tags: bunga, ekonomi gotong-royong, global, koperasi, moneter, revolusi
Aug
12
2024
samodra
Besok malam (Selasa 13 Agt 2024) ANN (https://akadnotonegoro.wordpress.com/) akan menyelenggarakan webinar berjudul âKontribusi Islam terhadap Sistem Pemerintahan Modernâ. Pembicaranya Dr. Hasbi Aswar dari UII. Berikut pemahaman sy ttg tema ini, hasil AI-ing (dg editing-cepat)⌠đ
Pertanyaan2 yg dapat dikemukakan adalah:
- Apakah sistem pemerintah modern itu? Apa ciri2nya?
- Apakah Islam sebenarnya telah berjasa untuk membentuk sistem tsb?
- Apa masalah2 yg melekat pada sistem pemerintahan modern?
- Apakah islam dapat mengatasi masalah2 tersebut? Bagaimana caranya?
Continue Reading »
Tags: Islam, Pemerintahan Islam, Pemerintahan modern
Feb
24
2024
samodra
1. Setelah chatting cukup panas di WAG AsIAN (Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara, https://asian.or.id/), beberapa orang hadir berbincang, sarasehan di zoom pada Selasa 20 Februari 2024 malam. Yang hadir dan berbicara adalah Melkisedek (UNDANA), Argo (UNY), Budiman (UNSA), Suprapti (STIAMI), Dewi (UNISA), Ambar (UGM) dan saya sendiri serta 3-5 orang yg datang mengintip sekejap. Beberapa orang yang diharapkan hadir, karena aktif di chat, malah tidak hadir. Sibuk, sedang pusing, gak ada sinyal atau cari aman/nyaman? J
Berikut ini renungan saya sesudah zoom yg memberikan banyak pengetahuan dan perspektif tersebut.
Continue Reading »
Tags: conflict of interest, demokrasi, pemilu
Oct
13
2023
samodra
Catatan webinar
Akademia Noto Negoro (ANN) telah menyelenggarakan webinarnya yang ke-59 pada Rabu malam, 20 September 2023. Tema yang dibahas adalah khilafah, yang pernah didiskusikan dua-tiga kali sebelumnya di forum ini. Pembicara-utamanya kali ini adalah Prof. Fahmi Amhar (BRIN), yang menayangkan dua video pendek, dengan penanggap Prof. Hanif Nurcholis (UT) dan Dr. Yakob Noho Nani (UNG), sementara moderatornya Sofyan Hadi, Msi. (UNRI). Berikut ini pikiran dan gagasan yang bisa saya cerap dan susun-kembali dari webinar yang diikuti oleh 200-an peserta tersebut.
Continue Reading »
Dec
17
2022
samodra
Lorenz von Stein adalah “bapak adm. negara”, kalau dapat disebut seperti itu. Juga “bapak reformasi (bukan revolusi) sosial” dan “bapak negara sosial (bukan sosialis)”. Ini percik pemikiran saya 22 tahun lalu, kalau tidak salah ditulis untuk seminar ISTECS di Paris th 2000. Ditemukan hari ini di web.archive. Lebih banyak tentang ilmuwan ini, lihat wikipedia.
LEARNING FROM THE LORENZ VON STEINâS IDEA OF SOCIAL STATE
Samodra Wibawa
Deutsche Hochschule fĂźr Verwaltungswissenschaften Speyer, Germany
Email: swibawa@gmx.de
Abstract. The 19th century Europe was characterised by the rapid technological and economical development and –as its consequent– the strong tendency of social revolution. In a such socio-psychological situation many social movements have developed, in search for a social regime on their own interests. Each movement created its own ideology or social theory, such as liberalism or communism, that functions as a working instrument to conduct the movement. The german scholar Lorenz von Stein developed his idea of social-state as a middle way between the Marx-Engelsâ law of dialectical social development, the Spencersâ organic social system and the non-interventionist liberalism. He was pro the parliamentary, constitutional monarchy and suggested that the state (and its upper social class) should, in order to stop the revolutionary tendency of the lower, worker class, promote an appropriate living standard of the poor. Although Stein was contra the idea of republic because of its less practicability, he found that civil society is the most developed form the human society. The author find the similarity of Steins with a new, a century later in the other side of the globe growing ideology: the developmentalism of the thirty years Suhartos administration.
Keywords: political idea, social state, administration, bureaucracy.
Continue Reading »
Tags: lorenz von stein, negara sosial, reformasi sosial, revolusi sosial