Jan 24 2022


Organisasi mulur-mungkret

Terimakasih kepada Bambang Wijonarko yang telah mengisahkan hidupnya 30 tahun di Dephub, yg sekarang jadi Kemenhub, yg nanti entah jadi apa…

Organisasi memang berubah setiap saat. Lingkungannya berubah, isi organisasi berubah. Lingkungan itu ya masyarakat (orang) –yg pasti berubah terus-menerus kebutuhan, impian dan tuntutannya–, ya teknologi yg maju terus pantang mundur. Isi itu ya manusia. Organisasi itu terutama berisi manusia. Perkakas dan tetek-bengeknya hanyalah ikutan, dampak dari keberadaan manusia. Sama seperti lingkungannya, isi organisasi juga berbuah tiap saat, tiap detik, tiap menit.

Dulu di Kemenhub ada 2-3 dirjen, bertambah jadi 4-5, berkurang lagi jadi 3. Dulu ada postel (pos dan telekomunikasi) dimasukken, lalu dikeluarkan lagi. Dulu ada direktorat meteorologi, dikeluarkan jadi BMKG. Juga SAR, keluar jadi Basarnas. Sementara KAI, walau ada perusahaannya, tetap diurusi pula oleh sebuah Ditjen. Ada ada MRT dan LRT (Jakarta), LRT (Sumatera Selatan), KCI, dan kereta Makasar-ParePare, dan nantinya trem di Surabaya.

Begitulah. Kadang logis, kadang tak logis; meski birokrasi –dari sononya–  dibentuk untuk mengekspresikan logika manusia dalam mengelola kehidupan.

*

Menelisik organisasi, kita juga bisa terkaget-kaget dengan pengetahuan baru yg selama ini belum kita miliki. Kemenhub ternyata punya puluhan bahkan ratusan organisasi-anak-cucu yg tersebar di seluruh Indonesia! Mereka adalah bandara laut dan udara, balai-balai, juga politeknik! Alangkah besarnya organisasi Kemenhub itu. Indonesia raya…

Intern, rekruitmen dan promosi pegawai juga berkembang terus. Dulu promosi itu hak prerogratif atasan: pejabatnya ditunjuk dulu, baru dinilai kelayakannya oleh tim (yg juga tunduk pada atasan). Sekarang dibalik: calon pejabat diseleksi dulu, disaring jadi tiga, lalu dipilih salah satunya oleh atasan. Lebih ruwet, lebih transparan, biar lebih bagus unjuk kerjanya. Maunya… ?

Bahwa faktanya masih ada cethot-gelethot dalam proses ini….yah namanya manusia. Organisasi adalah organisasi manusia! Ada like-n-dislike di dalamnya. Ada dendam dan kesumat…  Tapi perlu diteliti: Apakah proses lelang jabatan memang jauh lebih “baik” hasilnya bagi keseluruhan organisasi dibanding mekanisme penunjukan yg lama..? (Mirip dengan ini: Apakah pilpres, pilkada dan pilkades langsung lebih baik daripada pemilihan melalui/oleh wakil rakyat?)

*

Dsb.

Yang sangat signifikan dalam mempengaruhi perkembangan, atau setidaknya perubahan, organisasi adalah teknologi informasi (computer, internet, gadget). Sekarang tak ada kurir pengantar surat. Kantor tak perlu beli motor dinas untuk keperluan ini. Tak perlu beli berton2 kertas tiap tahun, karena laporan dikirim via email atau aplikasi. Pejabat tak perlu menghiasi kantong bajunya dengan pulpen Parker yg mahal. (Rolex masih boleh melingkari tangan, juga akik intan berlian mutu manikam… ?).

TI dan AI menjadikan anda bisa bekerja di mana saja, kapan saja. Dan anda menjadi benar2 lelah karenanya…

“Teknologi mendekatkan yg jauh, tapi menjauhkan yg dekat. Meringankan pekerjaan, tapi membebani mental dan pikiran… ,” kata Bambang Wijonarko, AN 83.

Penak jamanku to…?! ?

**

Dari webinar Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara (AsIAN) Jogja, Rebo 19Jan2022, jam 19.30-22.10.

Comments Off on Organisasi mulur-mungkret