Jun 02 2016


EPS

Filed under Public affairs

Ekonomi Pancasila (EPS) menurut pemahaman/definisi saya (saat ini):

Proses pemenuhan kebutuhan hidup atau pembagian materi (barang, jasa, kesempatan, kedudukan dsb.) yang dilakukan secara bersama-sama, melalui musyawarah dengan semangat persatuan, gotong-royong, saling menolong, belas kasihan, kasih-sayang, manusiawi, dan berorientasi pada keadilan yang direstui Tuhan.

EPS adalah ekonomi demokratis, ekonomi kerakyatan (people economy?, ekonomi rakyat banyak/kebanyakan?) yang khas Indonesia: berbasis pada ideologi bangsa (dan negara?) Indonesia. EPS cenderung ke sosialistis atau komunistis (komunalistis) atau etatis (serba negara). Ini berbeda dengan ekonomi yang liberal, individualistis.

Dalam EPS kebutuhan semua anggota masyarakat terpenuhi dengan baik. Yang lemah ditolong, yang kuat dan produktif tetap dihargai –tapi dengan penghargaan yang tidak berlebihan. Kesejahteraan tidak timpang seperti bumi-langit seperti yang dapat kita saksikan di Jakarta (berapa beda penghasilan direktur Bank Dunia kantor Jakarta dan pegawai terendahnya?) atau di Untidar (berapa beda penghasilan rektor dan WR II dan penjaga/pengatur parkir motor mahasiswa?). Orang-orang di dalam EPS “menyumbangkan kepada masyarakat sesuai kemampuannya, dan memperoleh imbalan dari masyarakat sesuai kebutuhannya” (kata siapa ini ya?) plus tambahan hadiah (yang wajar tidak berlebihan) sesuai prestasinya.

Pesoalannya: “hadiah atau penghargaan yang wajar, tidak berlebihan” itu yang bagaimana? Apa ukurannya? Siapa yang menetukan? Apa problematiknya..? Bagaimana keruwetan pulitiknya…? 🙂

Bagaimana menurut anda…?

Note:
Dalam pergaulan antar orang ini kita sering miss-communication, karena kata yang kita pakai dimengerti/dipahami/didefinisikan secara berbeda oleh lawan bicara. Definisi adalah persoalan yang tidak sederhana. Seringkali dia melibatkan/mencerminkan proses kekuasaan.

2 Juni 2016
(kemarin dianggap/ditetapkan-lagi sebagai “hari lahir” Pancasila, dan Mubyarto Institute menggelar launching buku sangat tebal “Polemik Ekonomi Pancasila, Pemikiran dan Catatan, 1965-1985” karya Tarli Nugroho)

Comments Off on EPS