Apr 17 2020
M P S
1. Meneliti itu mencari tahu ttg sesuatu (dan keterkaitannya dengan sesuatu yg lain) secara sungguh-sungguh, serius, obyektif. Aneka cara dilakukan: wawancara (tatap-muka, tertulis, online), pengamatan, telusur dokumen (offline dan online) secara formal (terus-terang) maupun in-/nonformal (tidak terus-terang, sembunyi2, incognito, tapi tidak menipu/mencuri, tidak melanggar aturan/norma).
2. Sesuatu tentang/dalam administrasi negara itu ya segala apa yg dikerjakan oleh pemerintah: pengurus negara/publik/masyarakat, dari level RT hingga PBB. Baik yg dikerjakan terhadap/dalam dirinya maupun terhadap masyarakat. Dan sesuatu itu bisa apa saja…
22 Apr:
3. Meneliti itu menjawab pertanyaan, punya tujuan: untuk mengetahui, mendalami, mengupas sesuatu hal. Pertanyaan dan tujuan itu bisa berasal dari orang lain (dosen, pemerintah atau bu/pak boss), tapi anda harus berpura-pura menjadikannya sebagai berasal dari anda sendiri. Anda harus paham banget, apa yg menjadi tanda-tanya dan tujuan tindakan/kegiatan anda meneliti itu.
You have to know, what you want to know!
4. Anda harus sadar!: merencanakan apa yg akan anda cari. Orang sadar dan waras adalah orang yg merencanakan hari besok atau jam nanti atau masa depannya. Ora ngglundhung sak karepe dhewe koyo bluluk….
5. Tapi sudah barangtentu harus fleksibel. Jika ternyata yg anda cari itu tidak ada di lokasi, ya jangan dipaksakan untuk harus ada, diada-adakan atau pura-pura seolah-olah ada. Ubahlah rencana penelitian anda!
Bermimpilah, tapi realistislah..! Pada akhirnya anda harus menyerah pada keadaan… Cuma: akhir itu kapan….? Ngono yo ngono ning ojo ngono… ?
6. Jika anda hanya meneliti satu tempat, anda bisa meneliti secara mendalam, detil, rinci sampe njelimet semua hal/aspek/unsur dari sesuatu itu. Dua-tiga juga masih seperti itu.. Tapi kalau sudah harus meneliti 10 unit kajian (bisa individu, organisasi atau masyarakat), anda tak bisa mendalam lagi.
7. Karena meneliti adalah membandingkan. Pada langkah pertama memang meneliti itu “hanya” mengumpulkan data, lalu menyusun/merangkai data itu menjadi sebuah penjelasan, gambaran, uraian, deskripsi, narasi perihal yg kita inginkan/rencanakan tadi. Setelah itu: menilai!
8. Bisa saja anda tidak menilai apa yang anda gambarkan. Anda tidak meniatkan atau anda emoh, mengelak, tidak mau menilai. Saya hanya melukiskan, menggambarkan, menceritakan, kata anda. Tapi anda pasti bisa lebih jauh dari itu: menilai! Meneliti itu mengevaluasi. E-valuation: memberikan nilai.
9. Inilah cara memberi nilai (kalau anda belum tahu): baik – buruk; sehat – sakit; sehat – ODP – PDP – positif; tinggi – sedang – agak rendah – rendah – sangat rendah; 10 – 9 – 8 – … 1; 100 – … 1.
10. Terserah anda mau menilai sesuatu dengan cara apa/bagaimana. Peneliti itu merdeka. Tapi anda pasti bisa menilai apapun yg anda lihat, tangkap dan ceritakan. Sesudah itu: membandingkan!
11. Untuk apa menilai sesuatu jika tidak untuk dibandingkan dengan sesuatu yg lain yg setara/sejenis/selevel…? Bahkan menilai itu sendiri, implisit di dalamnya, adalah membandingkan! Dengan sesuatu yg lain yg sejenis itu tadi atau: dengan suatu standar, patokan, ukuran. Menilai adalah membandingkan dengan pembanding!
12. Ketika anda meneliti dua buah unit kajian, anda pasti akan menilai. Bisa saja anda bilang: saya tidak bermaksud menilai; tapi anda bohong. Karena anda pasti membandingkan. Untuk apa meneliti dua buah unit kajian kalau tidak untuk membandingkan…? Wong anda meneliti satu unit saja anda sudah membandingkan kok…
23 Apr:
13. Akan halnya kebijakan publik, terhadapnya anda bisa meneliti:
- Proses perancangan/pembuatannya: bagaimana dibuat, siapa berkata apa, bagaimana, untuk apa, kenapa dst.
- Proses pelaksanaannya.
- Hasil dan dampaknya.
Termasuk di dalam semua hal itu adalah respon orang terhadapnya…
14. Gampang to…?
5 Mei:
Jadi, inilah kesimpulannya (kuliah 30 Apr):
1. Penelitian berpangkal pada pertanyaan. Anda bisa bertanya jika melihat keadaan dan memiliki teori atau mimpi. Landasan teori dan hasil penelitian harus konsisten dengan pertanyaan ini.
2. Pilihan anda terhadap suatu tema dan lokasi penelitian haruslah memiliki alasan akademik/ilmiah: apa menarik-/perlunya tema dan lokasi itu? Apakah memang belum pernah diteliti? Untuk memperoleh pengetahuan yg belum ada di perpustakaan? Untuk dibandingkan dengan suatu hasil penelitian lain yg mirip? Mengapa perlu dibandingkan? Untuk menguji kebenaran suatu teori? Mengapa perlu diuji?
3. Jadi, sebelum meneliti anda harus banyak membaca. Hargailah penulis artikel/literatur yg anda baca itu: tulis namanya di bagian yg anda kutip dan di daftar pustaka.
4. Kumpulkan data dengan berbagai macam cara yg sah/legal. Check and re-check, cover both sides, imbang pro-kontra.
5. Tulislah laporan dengan cara yg: sistematis, runtut, jelas, konsisten dengan pertanyaan dan landasan teori. Tulisan, seperti omongan, menunjukkan cara berpikir dan kualitas logika/intelektualitas anda!
**
Comments Off on M P S